Kemenangan Hakiki

 



Saudaraku, bersabarlah!

Lagi-lagi mereka ingkar dan rasanya akan selalu begitu, karena sudah mendarah daging.

Mereka pengecut!! Karena ternyata memang mereka adalah pengingkar sejati sejak dulu, sejak zaman nabi.

Tak Heran jika seperti ini, ya wajar saja karena sudah mandarah daging.

 

Saudaraku, bersabarlah!

Bertahun-tahun dengan media rekanan mereka, berhasil mencuci otak kami, tapi tidak kali ini.

Kami akan beberkan kepada dunia betapa busuknya peringai mereka, betapa keji dan buruknya sifat mereka, seburuk-buruknya karakter. ya wajar saja karena sudah mendarah daging.

 

Sudaraku, bersabarlah!

Kali ini berbeda, dengan pena yang masih bertinta, dengan jemari yang takkan berhenti, pun dengan nyawa yang pada saatnya tiba, kami rela.

Itulah kami, meski tidak segagah Salahuddin Al Ayyubi, tapi kami tidak akan tinggal diam. Birruh, Biddam, Nafdiika ya Aqsha,

 

Saudaraku tetaplah kuat!

Fisikmu dikuatkan Allah, mentalmu dibentuk oleh pembelajaran yang belum tentu kami dapatkan. Bersabarlah wahai saudaraku..

حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik baik pelindung”

 

Kesabaranmu dalam menjalankan ketaatan, memerangi kemaksiatan dan menghadapi masa-masa sulit adalah kemenangan yang dijanjikan Allah dalam Q.S Al-Mukminun ayat 111 yang artinya “Sesungguhnya pada hari ini Aku memberi balasan kepada mereka, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan”.

 

Karena hakikat kemenangan seorang muslim adalah mendapatkan rahmat, surga dan ridho Allah SWT. Dan Kemenangan Hakiki adalah tatkala kaum muslim mampu menjalankan syariat Islam secara kafah dan menyebarkan Islam keseluruh penjuru alam, baik dengan dakwah ataupun dengan jihad.

 

Janji Allah itu pasti, persoalannya dimana posisi kita ketika kelak Islam bangkit? Itulah cermin instrospeksi diri kita yang sebenarnya




Komentar